LAPORAN TAKSONOMI HEWAN MORFOLOGI FILUM ECHINODERMATA DAN FILUM MOLLUSCA
PENGAMATAN MORFOLOGI FILUM ECHINODERMATA
DAN FILUM MOLLUSCA
Luthfiatun Nufus
Tadris
Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
NIM: T20158028
ABSTRAK
Filum Echinodermata adalah
sebuah filum hewan laut yang
mencakup bintang laut, Teripang, dan
beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman
laut. Filum ini muncul di periode Kambriumawal
dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah
punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih
hidup sekarang mencakup kelas Asteroidea, kelas Concentricycloidea,
kelas Crinoidea,
kelas Echinoidea,
kelas Holothuroidea,
dan kelas Ophiuroidea. Sedangkan kelas Mollusca merupaka filum
terbesar dari kingdom animalia. Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi
kaki, dan tipe cangkang, yaitu gastropoda, pelecypoda, dan cephalopoda. Yang
pertama yaitu gastropoda, gastropoda adalah kelompok hewan yang menggunakan
perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya siput air (Lymnaea sp),
remis (Curbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dari spesimen Echinodermata dan Mollusca, spesimen ini di ambil dari tempat yang
berbeda-beda. Echinodermata di ambil dari pantai Papuma Jember, dan Mollusca
diambil dari Rambi dan Balung .
Kata kunci: laporan/pengamatan; echinodermata/mollusca;
.
PENDAHULUAN
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui tentang morfologi spesimen Echinodermata dan
Mollusca, yang mana Echinodermata dan Mollusca adalah biota laut yang memiliki
nilai estetika yang kita sebagai manusia bisa mengkaji ilmu lebih dalam tentang
biota ini. Dengan itu kita telah menyukuri nikmat yang Alloh berikan pada kita.
Alloh berfirman dalam Al-Qur’an
وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ
سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ ۖ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا
وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا ۖ وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ
لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُ
Artinya: “Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar,
segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut
itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan
yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal
berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur”.
(Q.S. Fathir:12)
Bahwa alam semesta merupakan realitas yang dihadapi
manusia dan sampai kini baru sebagian kecil dapat diketahui atau diungkap oleh
manusia. Semakin giat manusia meneliti alam semesta, semakin banyak pula
rahasia kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang dapat dijadikan pelajaran agar
manusia senantiasa berada di jalan takwa.
Taksonomii
hewan merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh tadris biologi
untuk mengikuti jenjang yang lebih tinggi.konsep yang terkandung dalam ilmu
Biologi tidak hanya mengandalkan kemampuan atau daya harapan dari seorang
mahasiswa, tetapi harus mampu erlogika dan menganalisis suatu permasalahan yang
timbul baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam ruang lingkup
perkuliahan, yang jika hanya mengandalkan konsep hapalan maka suatu
permasalahan atau persoalan yang terjadi sulit diselesaikan.
Selain
hal diatas, ilmu Biologi umumnya memerlukan ketekunan dalam mencoba
menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi, sehingga memudahkan kita untuk
memecahkan persoalan yang lain. Ilmu Biologi merupakan cabang IPA yang membahas
atau membicarakan semua tentang mahluk hidup di seluruh jagad raya ini. Hal ini
berarti ilmu Biologi atau membicarakan cakupan yang sangat luas dan dapat kita
analisis dari segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat
simetri radial dengan penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan
duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut. Pergerakan dari
echinodermata termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau
system vaskuler air. System saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf
radial. Sistem ekskresi pada Echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi
dilakukan melalui penonjolan kulit (brank/papula). Bentuk tubuh, struktur
anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas. Bentuk tubuh simetri radial
5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk divisi Bilateria. Sebenarnya pada
waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai plankton,
tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial.
Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral.
Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal. Rangka di
dalam dan terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan
atau tidak dapat digerakkan. Bentuk dan letak osscile tiap jenis adalah khas.
Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya
sebagian rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak
terdapat pada avetebrata lain (Jasin, 1992).
Echinodermata terbagi atas 5 kelas, yaitu kelas
Asteroidea (bintang laut), tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan,
permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada
sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit, yang berfungsi
melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organisme kecil agar
tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Berikutnya
kelas Ophiroidea (bintang ular) memiliki bentuk tubuh bola cakram kecil dengan
5 lengan bulat panjang. Pada lengan terdapat saluran coelom kecil, batang
saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular. Pada lengan juga
terdapat kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas
Echinoidea, landak laut yang berbentuk bulat , tidak berlengan, tapi memiliki
duri. Vicera tersimpan dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada
permukaan aboral, mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah
gigi yang kuat dan tajam. Kelas berikutnya Holothuroida, mentimun laut
memiliki tubuh bulat memanjang mengandung ossicula yang mikroskopis. Bagian
anterior terdapat mulut dan 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan tertarik
kembali. Kaki ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat hisap
yang berfungsi untuk bergerak (Brotowidjojo, 1989).
Sistem pembuluh air berfungsi untuk menggerakkan kaki
tabung dengan cara mengatur masuk keluarnya air air laut melalui madreporit.
Kontraksi ampula mengatur volumeair dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak
kaki tabung. Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi untuk merayap,
berpegang pada substrat, memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2 dan
CO2. Alat pernapasan utama echinodermata adalah insang kulit yang
merupakan perluasan rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil di antara
ossicle kapur. Rongga tubuh berisi cairan getah bening, mengandung amebocyt
yang berkepentingan dalam peredaran darah, pernapasan dan ekskresi
(Rusyana, 2011).
Mollusca
merupaka filum terbesar dari kingdom animalia. Mollusca dibedakan menurut tipe
kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu gastropoda, pelecypoda, dan
cephalopoda. Yang pertama yaitu gastropoda, gastropoda adalah kelompok hewan
yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya siput air (Lymnaea
sp), remis (Curbicula javanica), dan bekicot (Achatia
fulica). Hewan ini memiliki ciri-ciri khas berkaki lebar dan pipih
pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak dengan lambat menggunakan
kakinya. Gastropoda dapat terdiri dari sepasang tentakel yang panjang dan
sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel yang terdapat mata yang berfungsi
untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi
sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernafas dengan ingsang
sdangkan gastropoda dapat bernafas menggunakan rongga mantel (Brotowidjojo,
1989).
Mollusca
(dalam bahasa latin, molluscus: lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.
Tubuhnya yang lunak dilindungi oleh cangkang. Meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk
mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput panjangnnya hanya beberapa milimeter
dengan bentuk tubuh bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap
yang panjangnya lebih dari 18meter, seperti cumi-cumi raksasa. Mollusca hidup
secara heterotrof dengan memakan ganggang, ikan, udang, ataupun sisa-sisa
organisme. Habitatnya diair tawar, dilaut dan didarat. Beberapa juga ada yang
hidup sebagai parasit (Jasin, 1992).
Fillum
mollusca merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Anggota fillum ini
antara lain adalah remis, tiram, cumi-cumi, ottopus dan siput. Berdasarkan
kelimpahan spesiesnya mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar disamping
arthopoda. Ciri umum yang dimiliki mollusca adalah tubuhnya bersimetris
bilateral, tidak bersegmen kecuali monoplacopora, memiliki kepala yang jelas
dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral
dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak,
dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu pasang atausepasang lipatan
yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan
melengkapi rongga mantel yang didalamnya berisi insang (Hala, 2007).
Mollusca memiliki rumah secara umum
berbentuk spesial, kaki untuk merayap. Bentuk kepala jelas, dengan tentakel dan
mata. Dalam ruang bukal (pipi) terdapat radula (pita bergigi). Pernapasan
dengan insang, paru-paru atau keduanya. Hidup dilaut, di air tawar, dan
didarat. Memiliki kelamin terpisah atau hermaprodit, ovipar atau ovovivipar.
Contoh: bekicot (Helix aspersa),siput laut (Fissurella sp.) dan
siput air tawar (Lymnaea javanica), (Melania sp)(Suwignyo, 2005).
Tidak semua hewan mollusca memiliki
cangkok. Anggota jelas Aplacorphora tidak memiliki cangkok, sedangkan kelas
chepalopoda juga tidak memiliki sangkok atau jika ada mereduksi, pada mollusca
lainnya cangkok terlihat nyata dan berfungsi penting yaitu penyokong tubuh molluscca
yang lunak dan menjaga dari serangan predator (Jutje, 2006).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FTIK Terpadu,
pada hari senin tanggal 16 April 2018, jam 10.30 sampai selesai. Alat yang
digunakan diantaranya adalah alat seksi serta papan seksi, kaca pembesar, buku
identifikasi, lembar pengamatan, dan alat tulis. Sedangkan untuk bahan yang
digunakan adalah spesimen Echinodermata dan spesimen Mollusca. Untuk prosedur
percobaanya pertama kita mempersiapkan spesimen Echinodermata dan spesimen Mollusca
yang sebelumnya sudah diambil terlebih dahulu di pantai Papuma Jember, Rambi,
dan Balung. Kemudian letakkan semua spesimen di atas papan seksi dan amati
morfologi masing-masing spesimen menggunakan bantuan alat yakni loup (kaca pembesar).
HASIL
1.
Echinodermata
a. Colobocentrotus
atratus
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Echinodermata
Kelas :Echinoidea
Ordo :Camarodonta
Family :Echinometriadae
Genus :Colobocentrotus
Spesies :Colobocentrotus
atratus
·
Karakter
Morfologi
Bentuk tubuh :Seperti mangkuk
Warna tubuh :Hitam keunguan dan agak kecoklatan
Simetri tubuh :Radial
b. Ophiocoma
echinata
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Echinodermata
Kelas :Stelleroidae
Ordo :Ophiurida
Family :Ophiucomidae
Genus :Ophiocoma
Spesies : Ophiocoma echinata
·
Karakter
Morfologi
Bentuk tubuh :Seperti Bintang, lengannya ada 5 seperti cambuk
Anterio :Oral
Posterior :Aboral
Warna tubuh :Bagian oral berwarna hitam, sedangkan dibagian
aboral berwarna putih keabu-abuan
c. Arbacia
sp.
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Echinodermata
Kelas :Echinoidea
Ordo :Arbacioida
Family :Arbaciadeae
Genus : Arbacia
Spesies : Arbacia sp.
·
Karakter
Morfologi
Bentuk tubuh :Bulat
Daerah anterior :Oral
Daerah posterior :Aboral
Warna tubuh :Abu-abu, duri
hijau keputihan dengan ujung hitam
Simetri tubuh :Radial
d. Holothuria
edulis
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Echinodermata
Kelas :Holothuroidae
Ordo :Aspidochirotida
Family :Holothuridae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria edulis
·
Karakter
Morfologi
Bentuk
tubuh :Penampang tubuh bulat,
sisi ventral cenderung datar, lubang anus bulat
Daerah anterior :Mulut
Daerah posterior :Anus
Warna tubuh :Dorsal coklat muda dengan garis
hitam, ventral hitam
Simetri tubuh :Radial
2.
Mollusca
a. Anodonta
anatina
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Mollusca
Kelas :Bivalvia
Ordo :Veneroida
Family :Unionoida
Genus : Anodonta
Spesies : Anodonta anatina
·
Karakter
Morfologi
Bentuk Cangkang :Oval, memanjang
Warna Cangkang :Coklat Kehijauan
Ukuran :P 5 cm./
L 8 cm.
b. Loliga
sp.
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Mollusca
Kelas :Cephalopoda
Ordo :Teuthoidae
Family :Lolinginidae
Genus : Loliga
Spesies : Loliga sp.
·
Karakter
Morfologi
Bentuk :Memanjang
Warna tubuh :Bagian mantel ungu mix putih,
dari bagian siphon sampai tentakel putih dengan bintik ungu
Ukuran
Panjang
mantel: 9 cm.
Sipon-lengan :7 cm.
Tentakel :8 cm.
c. Aschatina
fulica
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Mollusca
Kelas :Bivalvia
Ordo :Veneroida
Family :Unionoida
Genus : Aschatina
Spesies : Aschatina fulica
·
Karakter
Morfologi
Bentuk Cangkang :Seperti kerucut, badan lunak ditutupi
cangkang
Warna :Cangkang
coklat, tubuh silver
Ukuran :P 9 cm./
L 4 cm.
Apex :Searah
jarum jam
Alat indra :Mata, tentakel, osphradia, statocyt
PEMBAHASAN
Echinodermata memiliki
ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh dari zat-zat
kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut,
pada praktikum ini Echinodermata
yang menjadi spesimen diantaranya adalah Colobocentrotus atratus, Ophiocoma
echinata, Arbacia sp., dan Holothuria edulis. Sedangkan Mollusca merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya
yang lunak dilindungi oleh cangkang, untuk spesimen Mollusca yang kami
amati diantaranya adalah Anodonta anatina, Loliga sp., dan Aschatina
fulica.
Colobocentrotus atratus adalah filum dari Echinodermata
yang memiliki bentuk seperti mangkuk Hitam keunguan dan agak kecoklatan, simetri
tubuhnya radial, berwarna hitam keunguan agak kecoklatan, mulutnya menghadap
kedasar laut, mulut dan gigi merapat menjadi satu, dilekatkan oleh bagian dari
kapur, memiliki duri (spina) yang telah termodifikasi menjadi kulit yang keras
seperti perisai.
Ophiocoma echinata merupakan biota laut
dari filum Echinodermata yang memiliki bentuk tubuh seperti bintang,
lengannya ada 5 seperti cambuk, warna tubuh pada bagian oral berwarna hitam,
sedangkan dibagian aboral berwarna putih keabu-abuan, hewan ini hidup dilaut,
memiliki duri-duri pendek, mulutnya terdiri dari 5 rahang segitiga, lengan
memanjang keluar dari rahang, setiap sendi lengan memiliki deretan vertikal
dari 4 duri dari kedua sisinya.
Arbacia sp. Merupakan biota laut dari
filum Echinodermata yeng memiliki bentuk tubuh bulat seperti mangkok, warnanya
abu-abu, dengan duri yang berwarna hijau keputihan dengan ujung hitam, bagian
anteriornya oral, sedangkan bagian posteriornya aboral.
Holothuria edulis Merupakan biota laut dari
filum Echinodermata yeng memiliki bentuk penampang tubuh bulat, sisi ventral
cenderung datar, serta lubang anus bulat, bagian anteriornya mulut sedangkan
bagian posteriornya anus. Tubuhnya lunak, memiliki tentakel dibagian mulut,
kulitnya berduri yang sebenarnya merupakan rangka dari kapur yang terdapat
didalam kulitnya. Hewan ini termasuk jenis hewan diocius, alat reproduksi
berada pada bagian mulut atau sebelah dorsal anterior yang membentuk tubulus
memanjang.
Anodonta anatina merupan hewan dari fulim
Mollusca, memiliki 2 cankang yang berbentuk oval memanjang yang tersusun dari
zat kapur, badannya lunak berada didalam cangkang. Warna cangkangnya coklat
kehijauan dengan, memiliki panjang 5 cm dan lebar 8 cm. Simetrinya bileteral,
mencari makan dengan menyaring plankton, memiliki mantel yang melekat pada
cangkang, memiliki umbo pada bagian
cangkang, disekitar umbo terdapat garis interval pertumbuhan, semakin banyak
garis menandakan kerang tua.
Loliga sp. merupan hewan dari fulim Mollusca,
memiliki bentuk tubuh memanjang, warna tubuh pada bagian mantel ungu bercampur putih, sedangkan dari bagian siphon sampai
tentakel berwarna putih dengan bintik ungu ukuran panjang mantelnya 9 cm.,
sipon sampai lengan 7 cm., dan tentakelnya 8 cm. Kepalanya besar, matanya berkembang dengan
baik, mulutnya berada ditengah-tengah, dikelilingi dengan tentakel, 2 tentakel
lebih panjang dari pada tentakel yang lain, fungsinya sebagai penangkap mangsa,
setiap tentakel ada sucker, pada sisi kanan dan kirinya terdapat sirip untuk
keseimbangan tubuhnya, pada dinding permukaan dorsal terdapat pen untuk
penyangga tubuhnya, seluruh tubuhnya ditutupi mantel
Aschatina fulica merupan hewan dari fulim
Mollusca, memiliki bentuk cangkang seperti kerucut yang melingkar seperti konde,
badannya lunak dan ditutupi cangkang yang tersusun dari zat kapur, warna
cangkangnya coklat, sedangkan tubuhnya silver, ukuran panjangnya 9 cm. dan
lebar 4 cm. Apexnya searah dengan jarum jam, alat indranya antara lain mata di
bagian ujung tentakel, tentakel, osphradia,dan statocyt. Kakinya lebar dan
pipih, rima oris (celah mulut), tepinya bergigi halus, anusnya nampak jelas.
·
Echinodermata
Morfologi
|
Colobocentrotus
atratus
|
Ophiocoma
echinata
|
Arbacia
sp.
|
Holothuria
edulis
|
Anus
|
ü
|
|
ü
|
ü
|
Duri
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
Tubuh
bulat
|
ü
|
|
ü
|
|
Tentakel
|
|
|
|
ü
|
Memiliki
lengan
|
|
ü
|
|
|
Duri
panjang
|
ü
|
|
|
|
Duri
pendek
|
|
|
ü
|
|
·
Mollusca
Morfologi
|
Anodonta
anatina
|
Loliga
sp.
|
Aschatina
fulica
|
Cangkang
|
ü
|
|
ü
|
Tidak
beruas
|
ü
|
ü
|
ü
|
Sirip
|
|
ü
|
|
1
Cangkang
|
|
|
ü
|
2
Cangkang
|
ü
|
|
|
SIMPULAN
Pengamatan
ini menggunakan 7 spesimen yang diantaranya 4 spesimendari filum Echinodermata
dan 3 spesimen dari filum Mollusca. Echinodermata yang kita amati rata-rata
memiliki duri yang tersusun dari zat kapur, sedangkan dari filum Mollusca yang
kita amati semua spesimen memiliki tubuh tang tidak beruas.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo,
Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Hala, yusminah.2007. Daras Biologi Umum II. Makasar:
Allaludin Press.
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Jutje S Lahay. 2006. Zoology Invertebrata. Makasar:
Universitas Negeri Makasar Press.
Rusyana,
Adun. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA, 2011.
Suwignyo. 2005. Avertebrata Air Jilid II. Jakarta:
penebar swadaya.
Komentar
Posting Komentar