LAPORAN TAKSONOMI HEWAN OSTEICHTHYES
PENGAMATAN MORFOLOGI KELAS
OSTEICHTHYES
Luthfiatun
Nufus
Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
NIM: T20158028
ABSTRAK
Osteichthyes atau disebut juga Ikan
bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang
merupakan subfilum dari Pisces. Pada praktikum Osteicthyes kami mengamati
morfologi maupun anatomi yang dimiliki oleh ikan bertulang keras ini. Spesimen
yang digunakan berupa ikan mas dan ikan lele. Ikan mas di beli pada tempat
penjualan ikan mangli, sedangkan ikan lele di ambil dari balung.
Kata kunci: laporan/pengamatan; osteichthyes
.
PENDAHULUAN
Diantara semua kelas vertebrata, ikan bertulang keras (kelas
Osteichthyes) adalah yang paling banyak jumlahnya, baik dalam hal jumlah
individu maupun dalam jumlah spesies (sekitar 30.000) berukuran antara 1 cm dan
lebih dari 6 cm, ikan bertulang kerassangat melimpah di laut dan di hampir
setiap habitat air tawar.Allah swt. berfirman dalam surah Al-Maidah/5: 96 yang
berbunyi:
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا
لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ۖ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ
حُرُمًا ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Artinya: “Dihalalkan
bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan
diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram.
Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan “. (QS. Al. Maidah ayat )
Berdasarkan uraian
diatas dapat dilihat bahwa Allah menghalalkan untuk memakan daging dari spesies
yang hidup di laut dalam hal ini termasuk jenis kelas Osteichthyes yang
dagingnya mengandung protein tinggi dan banyak zat gizi, maka dari
itu dilakukanlah praktikum ini untuk mengamati struktur morfologi dan
anatomi organisme yang tergolong Osteichthyes.
Taksonomii hewan merupakan salah
satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh tadris biologi untuk mengikuti
jenjang yang lebih tinggi.konsep yang terkandung dalam ilmu Biologi tidak hanya
mengandalkan kemampuan atau daya harapan dari seorang mahasiswa, tetapi harus
mampu erlogika dan menganalisis suatu permasalahan yang timbul baik dalam
kehidupan sehari-hari, maupun dalam ruang lingkup perkuliahan, yang jika hanya
mengandalkan konsep hapalan maka suatu permasalahan atau persoalan yang terjadi
sulit diselesaikan.
Selain hal diatas, ilmu Biologi
umumnya memerlukan ketekunan dalam mencoba menyelesaikan suatu permasalahan
yang terjadi, sehingga memudahkan kita untuk memecahkan persoalan yang lain.
Ilmu Biologi merupakan cabang IPA yang membahas atau membicarakan semua tentang
mahluk hidup di seluruh jagad raya ini. Hal ini berarti ilmu Biologi atau
membicarakan cakupan yang sangat luas dan dapat kita analisis dari segala
sesuatu yang ada di dunia ini.
Osteichthyes
atau disebut juga ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota
hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari pisces. Osteichthyes berasal
dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berarti tulang dan ichthyes yang
berarti ikan. Habitatnya di laut, rawa-rawa, atau air tawar. Semua jenis ikan
yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut
dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup
(tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.
Jantung beruang dua, dengan darah berwarna merah pucat, mengandung eritrosit
yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem
portas renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu, lambung dipisahkan dari
usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas.
Mempunyai indra mata dan telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkuler dan
memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki katup
insang (operculum). Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian
atas dan bawah, kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit,
adanya gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah
daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernapas. Sistem gurat sisi terdapat
pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi terjadi
di luar, mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar (Levine, 1995).
Adapun ciri-ciri umum Osteichthyes
ialah memiliki mulut yang terdapat di bagian depan
tubuh, celah insang satu di masing-masing sisi kepala, sirip ekor memiliki
panjang yang sama pada bagian atas dan bawah, kulit licin karena sekresi
mucus oleh kelenjar pada kulit, adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak
begerak, sistem gurat sisik terdapat pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping
menggulung, fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya atau bersifat
ovipar (Suwignyo, 2005).
Ciri-ciri khusus Osteichthyes
diantaranya kulit banyak mengandung kelenjar mukosa, biasanya diliputi oleh
sisik (ganoid,cycloid atau ctenoid) beberapa spesies
tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal maupun ventral dan pada
sebelah tubuh dengan beberapa pengecualian. Sirip (pinna) biasanya
disokong oleh jari dari tulang rawan atau tulang keras,tidak berkaki. Mulut
terletak diujung dan bergigi baik. rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada
tempurung tulang kepala, mempunyai dua sacci olfactorius yang
umumnya berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar dan tidak berkelopak
mata. Skeleton terutama tulang keras, kecuali beberapa jenis sebagian bertulang
rawan, bentuk vertebrata bermacam-macam, sirip anus/belakang (pinna caudalis)
biasanya bersifat homocerca, sisa-sisa notochord (perkembangan
skleton masing-masing). Jantung (cor) terdiri dari dua ruangan (atrium
dan ventrikel) dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang
berisi darah vena, terdapat empat pasang archus aorticus,
sel darah merah berbentuk oval dan berinti. Pernapasan (respirasi) dilakukan
dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus branchius yang
berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari pharing,
tertutup oleh operculum, biasannya memiliki vesica pneumatica (gelembung
udara) dan memiliki dustus pneumaticus. Terdapat
sepuluh pasangnervi cranialis (saraf pusat). Suhu tubuh
bergantung dengan lingkungan sekitar. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar
(beberapa ada yang ovovivipar dan vivipar), fertilisasi atau pembuahan terjadi
didalam tubuh, telur kecil berukuran sampai 12 mm, kandungan kuning
telur (yolk) bermacam-macam, segmentasi biasanya secara
meroblastis, tidak mempunyai membran embrio, hewan mudanya (post larva)
kadang-kadang tidak mirip dengan yang dewasa. Sistem pencernaan merupakan
serangkaian jalur yang melalui berbagai organ yang dimulai
dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus (intestine) anus, dan sistem
urogenital (Hala, 2007).
Sistem
urogenital dibagi menjadi dua yaitu organ genitalia dan organ uropoetica. Organ
genitalia terdiri dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi
jantan (testis), betina (ovarium) dan saluran keluar dari gonad yang
sangat pendek (Odo, 2012).
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan di Laboratorium FTIK Terpadu, pada hari senin tanggal 23 April
2018, jam 10.30 sampai selesai. Alat yang digunakan diantaranya adalah alat
seksi serta papan seksi, kaca pembesar, buku identifikasi, lembar pengamatan,
dan alat tulis. Sedangkan untuk bahan yang digunakan adalah spesimen Osteichthyes.
Untuk prosedur percobaanya pertama kita mempersiapkan spesimen Osteichthyes
yang sebelumnya sudah diambil terlebih dahulu, kemudian letakkan semua spesimen
di atas papan seksi dan amati morfologi masing-masing spesimen.
HASIL
Ikan
Mas
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Chordata
Kelas :Actinopterygin
Ordo :Cipriniformes
Family :Ciprinidae
Genus :Cyprinus
Spesies : Cyprinus auratus
·
Karakter
Morfologi
Sirip punggung :1
Sirip ekor :1
Sirip anal :1
Sirip dada :2
Sirip perut :2
Jari-jari sirip :lemak
mengeras
Panjang kepala :3,5 cm
Tinggi kepala :4 cm
Lebar kepala :3 cm
Σp :19
cm
Tipe sungut :pendek
Bentuk sirip :homocercal
Lebar mata :0,8 cm
Bentuk sisik :cyloid
Ikan lele
·
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Chordata
Kelas :Actinopterygin
Ordo :Siluriformes
Family :Parakysidae
Genus :Parakysis
Spesies :Parakysis
anomalopteryxi
·
Karakter
Morfologi
Sirip punggung :1
Sirip ekor :1
Sirip anal :1
Sirip dada :2
Sirip perut :2
Jari-jari sirip :keras
Panjang kepala :6 cm
Tinggi kepala :0,5 cm
Lebar kepala :4,5 cm
Σp :28
cm
Lebar mata :0,3 cm
Tipe sungut :panjang
Jumlah sungut :3 pasang (1 pasang ke atas, 1
pasang kesamping, 1 pasang kebawah)
PEMBAHASAN
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae
yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit
pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal),
dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang
kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat
beragam.
Dari pengamatan morfologi yang
dilakukan dapat diamati bagian dari ikan Mas yaitu: Premaxilla yaitu menjadi
bagian rostal rahang sebagai tempat tumbuhnya gigi, Pinna analis yaitu sirip
yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah posterior anal. Fungsi sirip
ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan. Hidung pada ikan bukan di
gunakan untuk bernapas melainkan digunakan sebagai alat penciuman. Pinna
ventralis yaitu sirip yang berada pada bagian perut ikan dan berfungsi dalam
membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu, juga berfungsi dalam
membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman. Pinna dorsalis
yaitu yaitu sirip yang berada pada bagian dorsal, sirip ini tidak terdapat pada
semua jenis ikan. Pinna pectoral yaitu sirip yang terletak di posterior
operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip
ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem). Sisik Ctenoid
merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan bentukan
sisir pada bagian anteriornya. Katup insang yaitu katup yang mengatur
pernapasan yang dilakukan ikan untuk membuka atau menutup insang. Pinna
caudalis yaitu sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya
disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai
pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika
bermanuver. Maxilla yaitu tulang rahang atas pada ikan. Mandibula yaitu tulang
rahang bagian bawah pada ikan. Gurat sisi yaitu merupakan salah satu bagian
tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di
sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal
ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi
untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung
sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
Kulit ikan berlendir terlindungi oleh
sisik stenoid. Kulit tersebut memiliki tekstur halus dan tipis seperti
selaput,. Ikan mas memiliki lubang hidung eksternal dan internal
yang salurannya terhubung.
Memiliki rahang yang terdiri dari 1 tulang
rahang atas dan 1 tulang rahang bawah yang bertulang sejati. Ujung mulut
(rostum) halus karena tidak terdapat gigi.
Memiliki sepasang tutup insang
(operculum)di bagian kiri dan kanan yang masing-masing terdiri dari 4 keping
yaitu 1 keping tutup insang dekat mata, 1 keping tutup insang atas, 1 keping
tutup insang bawah dan 1 keping tulang tambahan tutup insang yang terdiri dari
3 buah tulang tambahan.
Memiliki Insang yang terdiri dari
daun insang dan lengkung insang yang terdiri dari 4 pasang filamen insang yang
sama tinggi, sisir insang, septum yang lebih pendek dari filamennya, 2 buah
pembuluh eferen, dan lengkung insang. Memiliki sirip yang
terdiri dari sirip punggung dengan satu berjari keras dan 18 jari sirip lainnya
berjari lemah, sirip ekor berjari lemah, sirip dada berpasangan yang berlobus
pada pangkal, berjari lemah berjumlah 11 jari, sirip perut berpasangan tanpa
lobus, berjari lemah
berjumlah 8 jari dan sirip anal bertulang lemah. Ikan
mas memiliki 2 buah gelembung renang yang berhubunganan berasal dari usus.
Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup
di air tawar, dengan tubuhnya agak pipih memanjang, memiliki kumis, serta
kepala yang keras bertulang sejati. Pemukaan tubuhnya licin, berlendir dan
tidak memiliki sisik. Kulitnya tipis berwarna hitam dengan bercak-bercak putih,
pada bagian inferior berwarna putih. Pada sisi kiri dan kanan terdapat gurat
sisi. Lubang
hidung yang depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas, lubang
hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar. Lubang hidung
ini merupakan lubang hidung eksternal, karena tidak tembus ke rahangatas. Memiliki
tulang rahang atas dan tulang rahang bawah, yang bertulang sejati. Ujung
mulutnya (rostum) kasar bergerigi, karena terdapat gigi, bentuk susunan giginya melengkung dan
menempel pada rahang. Ikan
lele ini memiliki sepasang tutup insang yang menyatu dengan mandibula.
Sirip ikan lele merupakan tulang lemah.
Sirip ekor panjang membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip
anal. Sirip punggung memanjang sepanjang badannya. Sirip anal menanjang dari
bawah ekor sampai ke dekat anal. Sirip dada dilengkapi dengan duri tajam
(patil) yang beracun, selain itu juga pada sirip dada terdapat lobus. Memiliki
insang yang terdiri dari daun insang dan lengkung insang, yang terdiri dari4 buah daun insang,
sisir insang, septum yang lebih pendek dari filamennya. Pada ikan lele tidak memiliki gelembung renang dan
pada usus tidak terdapat katup.
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang
disebut Aborescen organ yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan
kapiler darah. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam
sejarah hidupnya lele lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk
itu ia akan menyembul kepermukaan air. Pada ikan lele, Dan terdapat gonat sebagai tempat pembentkan sel telur atau alat kopulasi. gonad ikan lele jantan
dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya,
warna lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya.
Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik
telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak
bergerigi. Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri
dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus. Kunci identifikasinya
1a-2b-4b-6b-8a-9b
SIMPULAN
Dapat kami simpulkan dari hasil
praktikum yang telah kami lakukan dengan spesies yang kami amati spesies ikan mas dan ikan lele. Ikan mas mempunyai
bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak.Lipatan mulut dengan bibir yang halus,
dua pasang kumis (babels). Dan termasuk hewan omnivora atau pemakan segala. Mulut
terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut
terdapat dua pasang sungut berukuran pendek.
Hampir
seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang
tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan
digolongkan dalam tipe sisik sikloid karena berbentuk melingkar dan
beruas – ruas, Dengan tipe ekor homocerk karena bentuknya teratur. untuk
mengetahui dan membedakan ikan jantan dan betina dapat dilihat dari
cairan yang keluar dari anus, kalau jantan keluar cairan warna putih dan kalau
betina keluar cairan warna kuning.
Sedangkan Ikan Lele mempunyai labirin yang
merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga
merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berbentuk seperti bunga
karang dan dapat berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada
kondisi yang kekurangan 02. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan
labirin. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator. pada ikan lele terdapat perbedaan pada ikan ini memiiki Labirin yang
berbentuk seperti bunga karang yang berfungsi sebagai alat bantu
pernapasan ketika dilumpur, selanjutnya terdapat kelenjar gonat warna kuning
sebagai tempat pembentukan sel telur atau kopulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hala Y. Biologi Umum 2. Makassar: UIN
Alauddin Press, 2007.
Levine N D. Protozoologi Vertebrata. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 1995.
Odo. “The biology
of Parachanna obscura (Osteichthyes: Channidae) in Anambra River,
Nigeria” International Journal of Fisheries and Aquaculture. 4 No 8
(2012): 154-169.
Suwignyo S. Avertebrata
Air Jilid I. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.
Komentar
Posting Komentar